APAKAH PERUSAHAAN KELAS
DUNIA?
Tanpa terasa, kita telah masuk dalam era MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) dimana negara Indonesia
akan memasuki pasar bebas. Sebagian dari kita mungkin merasa ini adalah sebuah
kesempatan untuk dapat memperluas bisnis, tapi tak sedikit yang was-was apakah
kita akan mampu jadi pemain yang dominan dan mengambil keuntungan dari pasar
bebas ini atau hanya akan menjadi pasar bagi industri negara-negara lainnya?
Banyak fakta-fakta yang bisa membuat kita kurang
optimis, antara lain mangacu kepada beberapa studi yang pernah diunggah ke
beberapa media. Studi-studi tersebut menyatakan bahwa posisi Produktifitas
Tenaga Kerja Indonesia di Asean hanyalah nomor 5 di bawah Brunei, Singapura,
Malaysia dan Thailand. Bahkan studi yang lain mengatakan bahwa Daya Saing
Indonesia secara keseluruhan di Asean hanyalah di posisi ke-8 di atas Laos dan
Myanmar karena banyak aspek pendukung bisnis di Indonesia yang masih kurang
mendukung misalnya dalam hal suku bunga pinjaman, pajak perusahaan,
peraturan-peraturan usaha, dan beberapa aspek lainnya.
Indonesia memerlukan momentum untuk dapat meningkatkan
daya saingnya secara signifikan, tapi kapankah momentum itu akan datang dan
dapat terealisasi? Belum lama ini ajakan presiden Jokowi agar
perusahaan-perusahaan Indonesia berani berkompetisi di ajang global sangatlah
tepat. Namun demikian, tanpa strategi serta sumber daya dan kemampuan eksekusi
yang tepat tentunya hal ini bisa menimbulkan resiko yang tidak kecil atas
kelangsungan usaha perusahaan tersebut.
Pada akhirnya hanya perusahaan-perusahaan kelas dunia yang berdaya saing
tinggi akan dapat bertahan, tumbuh dan berkembang di pasar global. Perusahaan
Kelas Dunia? Apakah Perusahaan Kelas Dunia itu? Seribu satu pertanyaan yang
berkaitan dengan hal ini akan hinggap di pikiran kita, dan karenanya saya
sangat ingin berbagi dalam artikel ini tentang faktor-faktor utama keberhasilan
yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia.
Kembali kepada
pertanyaan tentang “Apakah perusahaan kelas dunia itu?”, apabila ditanya maka
kebanyakan orang akan menjawab bahwa perusahaan kelas dunia adalah
perusahaan-perusahaan besar yang cabangnya tersebar di seluruh penjuru dunia,
mempunyai produk-produk dengan merek yang sangat terkenal, berteknologi
mutakhir untuk produksi dan pelayanannya, mempunyai kinerja keuangan yang baik,
juga kinerja dalam bidang penting lainnya seperti kesehatan dan keselamatan
kerja serta lingkungan. Benar semua ini adalah merupakan gambaran dari
perusahaan-perusahaan kelas dunia, tetapi ini baru merupakan fenomena puncak
gunung es yang terlihat oleh orang. Ada banyak faktor-faktor penting yang harus
ada untuk dapat mencapai dan memungkinkan keberlangsungan itu semua, dan
faktor-faktor itu merupakan dasar dari gunung es sehingga tidak terlihat atau
seringnya dilupakan atau sengaja di pintas oleh para pemimpin ambisius yang
ingin mengejar pertumbuhan secepat mungkin untuk meraih ketenaran. Tanpa
faktor-faktor ini sebetulnya kinerja kelas dunia tidak akan dapat dijaga
keberlangsungannya.
Pada dasarnya karakteristik sebuah perusahaan kelas
dunia melingkupi 3 unsur sebagai berikut:
- Kinerja
yang superior pada indikator-indikator yang penting bagi pemegang
kepentingan (stakeholders).
- Praktik-praktik kerja yang efektif dan
efisien.
- Sumber daya manusia yang handal.
Kinerja yang superior
pada indikator-indikator yang penting bagi pemegang kepentingan (stakeholders).
Kinerja yang superior adalah sesuatu yang dikejar oleh
semua perusahaan, dan memang kinerja yang superior adalah mutlak untuk
mendapatkan predikat perusahaan kelas dunia. Kinerja yang dimaksud di sini
bukan hanya dalam bidang finansial dan ukuran kepuasan pelanggan seperti
kualitas produk dan kecepatan dan ketepatan pelayanan, tetapi juga meliputi
hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat seperti integritas,
sustainabilitas, dan indikator moral dari para karyawan.
Bukan hanya penting untuk mendapatkan status, kinerja
tinggi yang terus tumbuh juga akan menjaga momentum bagi para karyawan untuk
tetap giat melakukan perbaikan berkesinambungan, dan memastikan dukungan dari
pihak-pihak yang dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan seperti pemegang
saham, dewan direksi, dan kembali tentunya para karyawan. Kinerja tinggi juga
akan menjadi daya tarik untuk dapat menarik talenta-talenta di pasar tenaga
kerja.
Secara praktis perbaikan kinerja harus dipusatkan pada
indikator-indikator yang dianggap penting oleh pelanggan dan pemegang
kepentingan (stakeholders) utama. Perbaikan kinerja yang tidak terfokus akan
memerlukan sumber daya dan ongkos yang mahal.
Praktik-praktik kerja
yang efektif dan efisien.
Jika saat ini perusahaan anda telah mempunyai kinerja
yang sangat tinggi walaupun belum secara utuh menerapkan praktik-praktik kerja
yang efektif dan efisien maka anda adalah orang yang beruntung. Beruntung dalam
arti kata mungkin saat ini produk anda relatif baru dan unik dan belum
mempunyai pesaing, atau peraturan-peraturan pemerintah yang ada saat ini
memproteksi usaha anda dari pesaing lain, mungkin saja anda beruntung mempunyai
jaringan pasar yang relatif hanya percaya kepada anda, atau anda mempunyai
pelaksana operasional penjualan dan produksi yang selalu bekerja keras dan
beruntung, atau sebab-sebab keberuntungan lain.
Praktik-praktik kerja yang efektif dan efisien adalah
mutlak untuk dapat mencapai, mempertahankan dan secara terus-menerus
memperbaiki kinerja perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan besar bagi perusahaan
yang mempunyai kinerja tinggi namun tidak menerapkan praktik-praktik kerja yang
efektif dan efisien adalah: bagaimana mempertahankan dan memperbaiki kinerja
tinggi yang ada sekarang? Bagaimana cara mengantisipasi perubahan di pasar dan
perubahan internal? Bagaimana cara memberdayakan karyawan untuk kemajuan
perusahaan? Apa yang harus dilakukan apabila manajemen tangguh dan ahli-ahli
yang sekarang ada tidak bekerja lagi di perusahaan ini?
Praktik-praktik kerja yang efektif dan efisien
diperlukan untuk proses-proses penting disemua lini. Proses-proses penting
tentunya mencakup proses pembuatan strategi dan perencanaan, serta
proses-proses rutin, misalnya proses inovasi produk dan jasa, pemasaran,
penjualan, proses produksi, pelayanan pelanggan, distribusi, pendanaan,
pembelian, beserta seluruh proses-proses pendukungnya. Di dalam proses-proses
tersebut diperlukan penjabaran peran dan tanggung jawab serta aliran proses dan
informasi.
Standardisasi, penerapan standar di seluruh cabang,
pengukuran dan perbaikan berkesinambungan terhadap praktik-praktik kerja
tersebut menjadi kunci keberhasilan utama dalam pencapaian dan kelangsungan
kinerja yang superior.
Penting untuk diingat juga bahwa praktik-praktik kerja
yang efektif dan efisien juga diperlukan dalam proses perbaikan
berkesinambungan yang mencakup identifikasi, pengukuran dan pemecahan
masalah, dan pengambilan keputusan yang
efektif.
Sumber daya manusia
yang handal.
Kinerja yang superior tidak datang dengan sendirinya,
dan praktik-praktik kerja yang efektif dan efisien memerlukan sumber daya
manusia yang handal dalam menerapkannya. Sumber daya manusia yang handal
diperlukan di semua tingkatan dan lini di dalam organisasi. Sebuah organisasi
tidak cukup untuk hanya mempunyai manajemen yang handal karena untuk tumbuh
menjadi besar setiap individu di dalam perusahaan harus berperan dengan baik
dalam menyelesaikan tugasnya, dan juga mengambil peran dalam pemecahan masalah
dan perbaikan terhadap proses-proses
yang ditanganinya.
Sumber daya manusia yang handal harus dikaitkan dengan
teori pemberdayaan dan kerjasama tim. Dengan pemberdayaan yang baik, pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dapat dilakukan pada tingkatan sedekat
mungkin dengan pelaksana tugas, dengan kata lain seorang operator mesin harus
dapat mengidentifikasi abnormalitas yang mungkin terjadi saat menjalani
tugasnya, kemudian melakukan pemecahan masalah atau melaporkannya kepada pihak
yang lebih mampu dan berwenang. Pemberdayaan karyawan mencakup 4 aspek yaitu
kemampuan, keinginan, kewenangan, dan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang baik. Ke 4 aspek ini akan
memastikan praktik-praktik kerja untuk proses-proses penting di perusahaan
dapat dijalankan dengan baik oleh para pengemban tugasnya. Disamping kemampuan
menjalankan praktik kerja dan mengelola proses maka para karyawan juga
diharuskan berkemampuan melakukan perbaikan berkesinambungan (continuous
improvement), pemecahan masalah, dan kerjasama tim. Sumber daya manusia disini
mencakup sumber daya di manajemen puncak, manajemen lini dan menengah,
ahli-ahli dan spesialis, dan ujung tombak di lini masing-masing termasuk
salesman dan operator. Tentunya pemecahan masalah dan perbaikan
berkesinambungan di tingkat manajemen puncak harus lebih difokuskan pada
hal-hal strategis, dan ini hanya akan dapat terealisasi dengan baik apabila
pemberdayaan karyawan pada tingkat-tingkat di bawahnya telah terlaksana dengan
baik.
Penutup: Apakah
Perusahaan Kelas Dunia?
Akhirnya secara singkat predikat Perusahaan Kelas
Dunia akan dapat diwujudkan melalui pencapaian kinerja tinggi yang didukung
oleh penerapan praktik-praktik kerja terbaik yang terstandardisasi dan secara
terus menerus diperbaiki oleh sumber daya manusia yang handal dan terberdayakan
secara tepat. Perusahaan Kelas Dunia adalah kombinasi Excellence di dalam
Kinerja (Performance), Praktek-praktek Kerja (Practices), dan Sumber Daya
Manusia (People).
Tertarikkah
kita untuk menjadikan perusahaan kita menjadi Perusahaan Kelas Dunia?
Terpanggilkan anda untuk menjadikan bank kita mempunyai Daya Saing yang jauh
lebih baik dari saat ini? kami masih akan mengulas hal ini dalam beberapa
artikel lebih lanjut dan mungkin jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih
anda punya akan dapat ditemukan disana.
Salam,