Minggu, 05 Juni 2016

Devil Marketing !



MARKETING SETAN!

Aiiih... judulnya kok seram begitu ya, Apa maksudnya? Marketing kok setan atau setan kok  Marketing? Di awal bulan puasa begini memang ada cocoknya juga kali ya ngomongin setan karena pada bulan puasa katanya para setan sedang dibelenggu pakai rantai oleh malaikat sehingga mereka tidak bisa berkeliaran bebas di muka bumi untuk menggoda manusia. Dan oleh karena itu kita juga bisa bebas ngomongin dia si Setan ha-ha-ha. 

Hmm..maksudnya setan yang dibelenggu adalah setan sebagai mahluk itu betul, tapi sifat setan yang jahat tetap ada juga di manusia toh walaupun bulan puasa. Sifat setan yang jelek adalah inginnya mengajak manusia supaya manusia menjauh dari Tuhannya, titik. Kalau setan nakut-nakutin, membuat anda galau, membuat putus asa dan lain-lain, itu sih hanya aksesorisnya saja karena tujuan utamanya ya itu tadi; Anda menjauh dari Tuhan.

Tersebutlah kisah bahwa Pak Adam dan Ibu Hawa yaitu nenek moyangnya manusia dahulu hidup di Surga. Saat di Surga yang penuh kenikmatan yang diberikan Tuhan, datanglah Iblis yaitu nenek moyangnya setan merayu menggoda Ibu Hawa agar makan buah kuldi atau buah terlarang yang sebelumnya Tuhan membuat perintah yang jelas yaitu jangan pernah memakan buah kuldi!. Diceritakan bahwa akhirnya ibu Hawa memakan buah terlarang itu bersama Pak Adam sehingga keduanya dihukum oleh Tuhan untuk diturunkan ke bumi yang fana ini. Iblis tertawa senang karena berhasil merayu kedua manusia itu.

Yang menggelitik adalah pertanyaan; bagaimana caranya setan menggoda Ibu Hawa dan Pak Adam di Surga? Pakai strategi apa setan? Apakah secepat itu ibu Hawa tergoda setan? karena nota-benenya sulit menggoda orang yang sudah ada di Surga, wong orang yang hidup di dunia saja kalau mati maunya ke Surga, iya kan! Terus di saat kapan setan menggodanya? Bagaimana  cara ngomongnya kepada Hawa dan Adam ini sehingga mereka berani ambil tindakan yang akhirnya  resikonya terbuang ke bumi? Kira-kira apa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini?

Tanpa tendensi kepada agama tertentu jawaban tersebut diatas bisa ditanyakan kepada ahlinya dan ahli tafsir bagaimana jawaban yang baik karena saya sendiri bukan ahli agama. Yang ada dalam benak saya adalah tentang si Iblis sendiri yang gigih, pantang menyerah, terus menerus, sabar menunggu waktu yang tepat untuk menggoda, dilakukan di saat tertentu dan caranya pasti sangat halus dan tepat sehingga berhasil menggoda Hawa dan Adam. Semangat dan motivasi dari Iblis inilah yang membuatnya berhasil. Semangat pantang menyerah, gigih dan tidak takut walaupun yang digodanya adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Ngotot dan tidak pernah berhenti sampai tujuannya adalah berhasil.

Dalam dunia marketing motivasi dan semangat adalah hal yang penting. Kedua itu harus ada dalam diri marketing agar terus berhasil  dalam pekerjaannya. Motivasi dan semangat ibarat api  (flame) yang menyala yang membakar diri untuk berhasil, berhasil dan berhasil! Api kebetulan memang bahan dasarnya setan tetapi yang kita ambil dari cerita ini adalah semangat setan  dan motivasi setan yang terus-menerus bekerja dan gigih menggoda manusia agar tujuannya tercapai tanpa ada kata menyerah atau kalah.

Terakhir, tulisan ini adalah terinspirasi dari kawan saya di Medan sana yang mencoba mencari semangat dan motivasi dari setan dikaitkan dengan semangat pantang menyerahnya marketing dalam menjual produk kepada nasabah tanpa terkecuali melihat nasabah yang bersangkutan apakah dia laki-laki atau wanita, tua atau muda, super kaya atau kaya  “No Labelling” katanya sejauh nasabah mau membeli produk yang ditawarkan oleh marketing, hajar terus sampai berhasil asalkan dia mau membeli produk bancassurance..


Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar