Senin, 23 Februari 2015

Hard Work VS Smart Work !



Lihat gambar disamping. Apakah anda sudah dapat menjelaskan kepada saya apa itu kerja keras dan apa itu kerja cerdas? Dua gambar di samping ini adalah ilustrasi bagaimana burung itu berusaha untuk mendapatkan air dalam bejana untuk ia bisa minum. Burung Gagak (katakanlah jika jenis burung ini adalah Gagak) melakukan usaha dengan meletakkan batu-batu kecil dengan paruhnya ke dalam bejana dengan harapan lama kelamaan batu-batu yang ditumpuk itu membuat air yang berada di seperempat bawah bejana akan terangkat keatas dan terjangkau oleh paruhnya untuk kemudian diminum. Lama kah pekerjaan ini? Dan berapa banyak batu yang harus dikumpulkan agar air ke atas? Kerja kayak begini pasti lama, apalagi mengumpulkan batu-batunya yang belum tentu ada disekitar situ. Capek dehh!. Bandingkan jika burung Gagak tersebut melakukan usaha seperti gambar di sebelah kanannya. Ia menggunakan alat sedotan (pipet) yang panjang untuk menjangkau air untuk dapat meminumnya. Cerdas bukan!. Dengan menggunakan alat yang tepat dan usaha yang minimal tidak perlu bersusah payah, maka dengan waktu yang singkat burung tersebut dapat merasakan nikmatnya air dan mengobati kehausannya. Jadi apa itu kerja keras dan apa itu kerja cerdas? Sudah tahu ‘kan sekarang. 


Per definisi kerja keras adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan menggunakan energi sebesar mungkin. Untuk dapat mendapatkan energi yang besar berarti kita harus fokus dan fokus memang membutuhkan energi yang besar. Sedangkan definis kerja cerdas adalah bagaimana kita bekerja se-efesien mungkin dengan hasil yang lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih sedikit. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menggunakan leverage atau alat (tools) bantu atau alat  ungkit. Seperti ilustrasi diatas burung Gagak menggunakan sedotan (sebagai alat bantunya) bukan dengan meletakkan batu-batu kecil untuk mendapatkan air dalam bejana. Walaupun batu itu juga termasuk alat bantu tapi tidak tepat.

Sekarang ini banyak para motivator mengatakan ‘Kerja cerdas lebih baik daripada kerja keras’ atau ‘tak perlu kerja keras lebih penting kerja cerdas’. Apakah betul demikian? Sebagian orang berpendapat betul adanya tetapi ada juga yang berpendapat tidak sepenuhnya benar. Terus terang jaman sekarang banyak teman-teman di luar sana sudah mengerti betul apa itu kerja keras dan apa itu kerja cerdas. Mereka melakukan hanya kerja cerdas saja karena memang diminati dan hasilnya luar biasa cepat. Instant! Tetapi kerja cerdas ditenggarai hampir sama dengan atau beda-beda tipis dengan licik. Kenapa? Karena saking ingin kerja cerdasnya dia menggunakan faktor pengungkitnya adalah temannya sendiri dan tanpa sadar temannya telah dimanfaatkan untuk dapat bekerja untuknya. Ini adalah cerdasnya! Tapi itu ngak apa-apa apabila teman kita tidak menyadarinya he..he..he.. Toh, dalam ilmu Management bukankah ada ajaran yang menyatakan bahwa sebagai Leader yang baik adalah dapat me-leverage pekerjaan kepada orang yang cocok dan mempunyai kompetensi yang sesuai. Kebetulan saja orang itu teman kita. Apakah kerja cerdas saja cukup? Menurut hemat saya secara pribadi kerja keras adalah lebih mulia ketimbang kerja cerdas, kenapa? Karena biasanya orang bekerja keras itu orang yang pantang menyerah dengan mengorbankan tenaga dan waktunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Memang hasilnya tidak bisa instant tetapi umumnya akan bertahan lama dan dihargai orang karena usahanya. Adapun kerja cerdas menurut saya dapat dipelajari dengan mudah jika anda mempunyai ilmunya. Apa itu ilmunya? Ilmunya adalah banyak bertanya kepada orang yang ahli dan sudah berpengalaman (subject matter expert) dan gunakan prinsip SMART dalam menentukan target kerja. SMART adalah Specific (harus spesipik targetnya), Measurable (dapat diukur), Action (harus bertindak jangan NATO – no action talk only), Realistic (harus realistic dengan sumber daya yan ada) dan Time (tetapkah waktunya dengan jelas kapan). Selanjutnya adalah gunakan alat-alat dalam bekerja, apa itu? alat untuk bekerja cerdas sebagai Marketing adalah alat sales monitoring dan alat ukur lainnya yaitu PTP dan pipeline. Pastikan juga anda paham memakainya.

Suatu ketika teman baik saya yang tinggal di Paris dan sudah tinggal empat tahun di sana datang kembali ke Indonesia dan minggu lalu saya bertandang ke rumahnya dan mendengarkan cerita-cerita teman saya saat di Paris itu, mulai dari tempat tinggalnya, tempat rekreasinya, kendaraannya, alamnya, udaranya, orang-orang pekerjanya, gedung tempat kerjanya, menara Eifelnya, makanan dan minumannya, kesukaan orang Perancis bahkan french kiss-nya, dan ajaibnya hanya dalam dua jam saya tahu segalanya tentang Paris dari teman saya yang sudah empat tahun tinggal disana itu. Jadi saya tidak perlu repot-repot ke Paris untuk tahu tentang Paris cukup bertanya saja kepada orang yang sudah tinggal di sana. Itu termasuk kerja cerdas bukan!. Mengerti ‘kan maksud saya? Kalau belum, artinya anda belum cerdas he..he..he.. bercanda kok.



Happy Selling !

Minggu, 22 Februari 2015

Good - Cheap - Fast ! (Tentang Service)





Perhatikan kalimat di gambar samping ini.

Kami menawarkan tiga jenis Service:

BAIK - MURAH - CEPAT

Anda hanya dapat pilih dua diantaranya:

Service BAGUS DAN MURAH tapi tidak CEPAT

atau

Service BAGUS DAN CEPAT tapi tidak MURAH

atau

Service CEPAT DAN MURAH tapi tidak BAGUS


Mana yang anda akan pilih? Apakah betul layanan yang baik dan harganya murah pasti tidak cepat? Contohnya apa ya? Pertama misalnya anda makan di sebuah restoran dan anda sedang berdua dengan pacar anda dimana pelayannya ramah, tempatnya rapi, wangi dan tertib tetapi pelayannya mengatakan bahwa pesanan anda akan tersedia dalam waktu 2 jam apakah akan terima? Ada yang menjawab ngak apa-apa toh tujuannya bukan makan, tujuannya adalah bertemu dan bermesraan dengan kekasih anda jadi lama hidangannya ngak masalah. Tapi kalau kelamaan ya lapar juga toh! Kedua anda di restoran dimana pelayanannya ramah, tempatnya rapi, wangi dan tertib dan pelayannya mengatakan bahwa pesanan akan siap tersedia dalam waktu 10 menit tetapi harganya tiga kali lipat dari restoran yang biasa, apakah anda akan terima? Ada yang mengatakan ah, ngak apa-apa yang penting cepat dihidangkan uang ngak masalah. Iya kalau bagi yang punya uang banyak tetapi bagi yang uangnya pas-pasan berat juga loh!. Ketiga disituasi lain anda dalam restoran cepat saji dimana makanan dan minuman sudah tersedia tinggal makan saja tetapi makanannya dingin dan sudah lama walaupun harganya murah apakah anda mau? Ada yang mengatakan ah, ngak apa-apa ini sesuai dengan budget walaupun makanannya ngak sehat! Jadi anda pilih yang mana?. Maunya sih yang service nya bagus harganya murah dan deliverynya cepat. Tapi sayangnya ngak ada.

Bicara mengenai service atau layanan kepada nasabah sangat kompleks karena menyangkut system, produk, people, infrastruktur dan biaya. Kiblat dunia service adalah Singapore Airlines yaitu perusahaan penerbangan Singapore yang selalu membuat pelanggannya merasa puas dan ingin lagi dan ingin lagi menggunakan maskapai penerbangan ini walaupun harganya muahal banget. Artinya seperti kata orang, ada uang ada barang, ada uang anda senang, apakah begitu adanya? Jika dikatakan mahal harga ticket Singapore Airline lantas kenapa penerbangan perdana A380 dari Singapore ke Sydney pada tahun 2007 habis terjual hanya beberapa bulan sebelumnya bahkan satu tahun sebelumnya sudah ada yang pesan. Dan harganyapun selangit untuk naik “the Whispering Giant” kapal terbang ini. Terus bagaimana untuk penerbangan-penerbangan selanjutnya menggunakan pesawat yang super gede milik Singapore Airline ini apakah harga dan peminatnya turun atau berkurang? No way, tidak sama sekali! Bahkan customer rela antre beberapa bulan untuk naik pesawat komersil terbesar di dunia yang dimiliki Singapore Airline. Ini karena servicenya WOW!.

Dalam dunia service sekarang service yang dibilang berhasil dan spektakuler adalah jika nasabah mengekspresikannya dengan kata WOW! Setelah mendapatkan layanan dari kita, bukan dengan ekspresi OK karena kalau OK saja itu sudah umum dan sudah banyak yang bisa melakukannya atau sudah sesuai SOP (Standard Operating Procedure) yang ditetapkan perusahaan. Dampaknya nasabah hanya mengingat sekilas saja atau kesan dimemori ingatannya selintas saja. Lain jika mengekspresikannya dengan kata WOW! Maka akan menempel kuat di memori nasabah dan rasa itu pengen ada lagi bagi nasabah. Ingat penilaian service adalah bukan dari diri kita tetapi dari nasabah, nasabah yang mengekspresikannya. Sebagai informasi tingkatan dalam service saat ini yang di pakai adalah : pertama Huuu, kedua Aaargh, ketiga OK, keempat AHA dan kelima WOW.

Huuu .. adalah seperti ekspresi penonton sepakbola jika tim sepakbola kesayangannya kalah dan main mengecewakan. Kecewa banget penontonnya sampai-sampai memaki-maki pemain, official, pelatih dan bilang pecaat saja pemain goblok ituu.. (kasar memang) ekpresi ini adalah ekspresi yang paling ditakuti.

Aaargh .. adalah seperti ekpresi penonton sepakbola jika tim sepakbola kesayangannya kalah tetapi mainnya bagus. Kecewa sih kecewa tapi masih terhibur dengan permainan tim yang bermutu dan terlihat berjuangnya untuk memenangkan pertandingan. Biasanya penonton mengatakan aah.. sayang kita kalah karena dewi fortuna tidak berpihak kepada kita, seandainya saja..

OK .. adalah seperti ekspresi penonton sepakbola jika tim sepakbola kesayangannya bermain seri atau mempunyai score 0-0 dengan pemain lawan. Tidak kecewa tetapi tidak juga senang datar saja.

AHA .. adalah seperti ekspresi penonton sepakbola jika tim sepakbola kesayangannya menang 1-0 dengan tim lawannya. Senang karena menang. Lumayan hasilnya. Yang penting menang!

WOW .. adalah seperti ekspresi penonton sepakbola jika tim sepakbola kesayangannya berhasil menang dengan score 3 – 0 dengan tim tangguh yang kualitas pemainnya jauh empat atau lima tingkat diatas tim kita. Wow, hebat kali! Dan ini akan terkenang di memori penonton dan menjadi pembicaraan yang tidak henti-hentinya.

Untuk mencapai tingkatan WOW memang harus punya siasat, trik atau cara tersendiri agar nasabah terkenang dengan pelayanan kita sebagai marketing atau petugas front liner. Gimana caranya? Nah, pada kesempatan lain kita bicarakan yah, dahsyat deh pokoknya! Wow..

Happy Selling !

Senin, 16 Februari 2015

Carilah anak buah yang tepat !


PAY PEANUT GET MONKEY !

 
               
Diceritakan di benua Afrika ada suku bangsa yang suka menangkap dan memakan monyet. Cara menangkap monyet-nya adalah bukan di panah atau di tembak tetapi menggunakan alat yaitu berupa kendi (yaitu tempat air yang terbuat dari tanah liat atau gelas yang lehernya berlobang sempit tetapi ke dalam dasarnya luas dan lega). Disiapkan beberapa kendi dan sebagai umpannya adalah kacang. Kacang-kacang itu pertama-tama diletakkan di sekitar kendi agar monyet tertarik dan datang mendekat kemudian kacang lainnya diletakkan ke dalam kendi yang berlubang. Pada awalnya monyet setelah keadaan sepi mulai tertarik dan mendekat untuk mengambil kacang yang diletakkan diluar kendi. Setelah kacang di luar kendi habis kemudian monyet mengambil kacang yang ada dalam kendi. Dan apakah yang terjadi? Tangan monyet tidak bisa dilepaskan dari dalam kendi karena saat dikeluarkan tangannya ia mengenggam kacang sehingga terperangkap lah tangan monyet dan akhir kata sang monyet tersebut ditangkap oleh pemburunya dengan mudah. Cara berburu monyet inilah yang di kenal di Eropa dan menjadi istilah dalam dunia management “A pay peanut get monkey” yaitu jika mau dapat monyet kasihlah kacang.

 
Minggu lalu dalam kelanjutan training saya oleh Markplus dalam sesi materi Tactical Execution (Eksekusi yang taktis) Coachnya mengajarkan bahwa setelah kita mempunyai konsep yang bagus dan telah mempunyai strategy jitu lantas eksekusinya bagaimana? Karena persoalan eksekusi menjadi hal yang mendasar dan  penting untuk dapat menerapkan langkah selanjutnya di lapangan dan hal itu diperlukan sumber daya yang mumpuni. Bicara masalah sumber daya tentunya adalah SDM itu sendiri yang memiliki porsi terbesar untuk keberhasilan dari strategy dan tujuan yang dicanangkan. Selain kita sebagai pemimpin yang mempunyai konsep, menurut pelatih adalah yang penting dan sangat penting malah,  adalah kita mempunyai anak buah atau staf yang handal atau yang jago atau yang pintar untuk bertindak (action) di lapangan.  Karena jika anak buahnya jago sementara atasannya sedang-sedang saja maka yang terjadi anda sebagai pemimpin akan terlihat jago. Ya, betul jago memilih anak buah! Ini adalah rumusannya carilah anak buah atau staf yang pintar bahkan kalau bisa lebih pintar dari anda sehingga selain mudah diarahkan juga menjadi kader pemimpin masa depan yang akan menggantikan anda.  Disisi lain jangan takut anda tersaingi, malah anda bangga jika anak buah anda bisa menjadi pemimpin tertinggi karena itu adalah hasil didikan dan bimbingan anda. Percayalah jika anak buah anda menjadi pemimpin dia tidak akan lupa kepada gurunya. Seperti pelatih mengatakan keberhasilan seorang pemimpin adalah mengantarkan staf atau anak buahnya mencapai posisi tinggi atau menjadi pemimpin seperti dirinya. Dalam agama andapun dapat pahala.

Tak ada prajurit yang jelek yang ada adalah komandan yang tidak becus” kutipan pernyataan ini dikenal dalam dunia militer. Artinya sebagai leader, staf atau anak buah anda adalah hasil didikan dan hasil ajaran dari pemimpinnya. Betul atau salah anak buah adalah betul salahnya dari pemimpinnya. Tapi enaknya disisi lain anda sebagai bos atau pemimpin punya “rules” juga yaitu: “1. Bos always right 2. If bos wrong see number 1” jadi ngak pernah salah dong bos kepada anak buahnya! Ha..ha..ngak betul ya yang seperti ini. Karena dalam dunia kerja tentu ada aturan main atau ada SOP (standard operating procedure) yang harus ditaati bersama.
 
 Lantas jika kita sudah tahu bahwa tujuan, konsep dan strategy akan terlaksana dengan baik jika dijalankan oleh anak buah yang jago alias pintar maka jawabannya adalah carilah SDM yang tepat. Tapi perlu diketahui, bukankah SDM yang jago dan berpengalaman biasanya mahal di pasaran? Sementara kalau yang sedang-sedang saja harganya murah? Memang rumusan ini sering terjadi di dunia kerja tetapi yang lebih penting adalah SDM yang mempunyai pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, kompetensi dan attitude yang baik serta ini yang lebih penting yaitu yang sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau belum butuh ya buat apa! Betul tidak?.

Happy Selling !

Jumat, 06 Februari 2015

Keluar dari Comfort Zone!



SINGA VS KAMBING !

"Seratus kambing yang dipimpin seekor singa akan jauh lebih berbahaya ketimbang seratus singa yang dipimpin oleh seekor kambing". Kalimat ini diucapkan oleh Diplomat Perancis Charles Maurice de Tallyeyrand. Saya membayangkan apa sih maksud kalimat ini? Apa jadinya kambing di pimpin oleh seekor singa. Gambaran saya kambing–kambing itu pasti ketakutan karena pemimpin mereka mahluk yang buas, memiliki taring dan kuku tajam yang bisa mengoyak. Aumannya pun memekakkan telinga. Sementara kambing digambarkan sebagai binatang yang lemah, tidak memiliki taring, makan hanya rerumputan dan bisanya mengembik. Eiit, jangan salah rupanya kambing yang tidak punya taringpun jika dipimpin oleh singa akan mempunyai nyali dan berotot serta aumannya seperti singa yang berwibawa. Tetapi sebaliknya singa yang menyeramkan bisa menjadi lembek dan lemah gemulai sepanjang mereka hanya dipimpin seekor kambing.


Ya, itulah kalimat pembuka dalam buku terbitan Gramedia berjudul "Agility" (Ketangkasan) yang dikarang oleh Prof. Rhenald Kasali, Phd. Menarik karena buku ini terbit diawal tahun 2015 di saat Indonesia diramalkan akan mempunyai pertumbuhan 5,7% dan membaiknya iklim investasi dan perekonomian yang membaik dibandingkan tahun lalu. Sumbangan penghematan bahan bakar minyak dan menurunnya harga minyak dunia bisa dikatakan anugerah bagi Indonesia. Sektor industri yang akan dibangun juga sudah dijelaskan dalam RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yaitu menekankan kepada Infrastruktur, Energi, Maritim dan Pertanian. Bagi industri perbankan jelas merupakan peluang untuk ikut mensukseskan pembangunan yang dilakukan pemerintah ini yaitu dalam hal pembiayaan-pembiayaan pada sektor-sektor yang tersebut diatas. Sebut saja salah satunya pembangunan jalan tol lintas Sumatera (Lampung – Palembang), jalan tol Medan Tebit Tinggi, jalan tol Cikampek – Cirebon (di jawa) belum lagi industri perikanan dan turunannya (gudang penyimpanan, industri perikanan dan sebagainya). Dan industri-industri lainnya yang dibidik pemerintah. Artinya Indonesia memasuki middle income dan biasanya terperangkap dalam inti permasalahan yang dihadapi bertahun-tahun yaitu apalagi kalau bukan zona nyaman (comfort zone).

Diceritakan bagaimana lincah dan tangkasnya Jusuf Kalla ngotot untuk memindahkan bandara Polonia Medan yang padat penduduk disekitarnya ke bandara Kualanamu seperti sekarang. Tetapi tak ada yang bergerak? "Tanahnya sudah ada sejak 15 tahun lalu, mengapa tak dibangun juga?", kata pak JK saat itu. Ia mendatangi penduduk, memimpin pembebasan tanah, menaikkan biaya ganti rugi, menemui pimpinan PTP yang tanahnya dipakai sampai dengan desain bangunannya yang diperebutkan oleh dua budaya yang sama kuatnya yaitu Melayu dan Batak. JK bergerak dan mengaum karena terhentak oleh jatuhnya pesawat Mandala Air RI091 yang menewaskan semua penumpang termasuk gubernur Tengku Rizal Nurdin yang lepas landas dari Polonia. Kelihaian JK inilah seperti singa yang ligat dan tangkas. Moral story cerita JK ini adalah janganlah masalah terkubur berlarut-larut. Asahlah kelihaian anda. Lihatlah yang terjadi disekeliling anda dan carilah peluang di lapangan sehingga anda terlahirkan bak pemimpin setangkas singa sekaligus membangun kambing-kambing jinak untuk mengaum.

Hal lain yang sebaliknya, ketika ratusan singa dipimpin oleh seekor kambing. Pemimpin yang lembek, bermental passenger, hanya berwacana, mengerjakan hal-hal rutin, tidak berani keluar zona nyaman (
comfort zone) dan tidak memiliki visi. Alih alih membawa cabang atau organisasi di bawah kita pada kesuksesan, eh malah mundur. Bawahannya yang kita pikir "buas seperti singa" karena lulusan sekolah hebat dan masuk dalam generasi Y yang melek teknologi malah justru akan mengembik seperti kambing. Singa inferior yang ompong. Pemimpin ini terbelenggu pada zona nyaman. Datang ke kantor hanya melakukan dan memeriksa hal-hal rutin. Padahal, keajaiban-keajaiban bisnis justru ditemukan di luar zona nyaman. Mungkin inilah dasar SDM kita umumnya yang sejak kecil tidak terlatih keluar dari zona nyaman. Pemimpin yang terperangkap di zona nyaman biasanya enggan mencari jalan baru, enggan bergerak agar perusahaan lebih berkembang.

Memikirkan keluar zona nyaman untuk memperbaiki iklim kerja adalah PR bagi para pemimpin sendiri. Diperlukan tantangan dan pemikiran yang strategis untuk membuatnya.

Ini adalah sekedar contoh saja untuk pribadi, keluar dari zona nyaman memang ngak gampang. Justru itu tantangannya. Teman saya mencari tantangan keluar dari zona nyaman dengan naik sepeda setiap hari ke kantornya selama sebulan. Teman saya yang lain menurunkan berat badannya dengan tidak makan nasi selama tiga bulan. Saya sendiri yang biasanya malas jalan sekarang setiap seminggu tiga kali latihan berlari 5 km untuk ikut half marathon September nanti di Bali. Yang penting tantanglah diri kita untuk melakukan hal-hal yang kreatif yang tidak terpikirkan awalnya tetapi akan memperbaiki kualitas hidup dan pekerjaan kita. Demikian.
Happy Selling ! 

Generasi Y!



DINOSAURUS VS BUAYA!

Beberapa minggu terakhir ini saya tertarik dengan perbincangan mengenai Generasi Y (Y Generation). Yaitu Generasi yang lahir mulai tahun 1982 s.d. 2000. Mereka adalah keturunan dari Generasi X (Gen X) dan Generasi baby boomers. Generasi X atau disebut juga baby bust yaitu mereka yang lahir tahun 1964 s.d. 1982. Sementara generasi baby boomers adalah mereka yang lahir antara tahun 1946 s.d. 1964. Istilah generasi baby boomers merujuk pada angka kelahiran yang tinggi akibat selesainya perang dunia kedua. Setelah itu tingkat kelahiran turun dan muncullah generasi X dimana mereka mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari generasi baby boomer sebelumnya. Gen X dan Generasi Y adalah generasi yang melek internet dan menganggap internet adalah sebagai media yang tidak perlu ahli untuk menggunakannya. Ciri-ciri generasi X (berumur antara 34 hingga 46 tahun) dan generasi Y (berumur antara 13 hingga 33 tahun) adalah mereka menginginkan kebebasan membuat pilihan dan bersuara, menghargai keterbukaan, ketulusan dan integritas. Menjaga hubungan baik satu sama lain, sangat interaktif dan menginginkan segala sesuatu dengan cepat. Generai X dan Y disebut juga generasi Millenium. Mereka pemakai media sosial yang fanatik dan dalam kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi. Mereka lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonominya sehingga mereka sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi disekelilingnya.
 
 
Dalam dunia pekerjaan generasi Y itu lebih banyak harapannya kepada perusahaan, mereka menginginkan perusahaan yang mempunyai tujuan yang jelas, apabila mereka berhasil dengan baik mereka menginginkan adanya umpan balik saat itu juga. Para atasannya dituntut mampu memberikan pekerjaan yang jelas kepada generasi Y ini, harus memberikan kesempatan penghargaan apabila mereka mampu melakukan suatu tindakan yang beresiko tinggi atau berhasil melakukan inovasi. Kalau tidak, mereka akan meninggalkan perusahaan dengan seenaknya dan mencari pekerjaan lain yang sesuai kehendaknya. Memang harus punya perhatian yang khusus jika anda punya tim sebagai Y Generation.
Kenapa demikian kita harus perhatikan generasi-generasi penerus kita? Dan kenapa kita harus mengikuti perkembangan teknologi dan melek terhadap mereka? Padahal kita mengikuti perkembangan saja, kita masih ketinggalan teknologi apalagi kalau tidak mengikuti! Wah, jadi Dinosaurus kita. Kenapa seperti Dinosarus? Ceritanya begini.
Dinosaurus! Ya kita pasti tahu apa itu binatang Dinosaurus yaitu binatang yang hidup ratusan tahun lalu penguasa dunia pemakan segala rupa pemenang pada jamannya. Tiada tandingnya. Tetapi tahukah anda mengapa Dinosaurus sebagai penguasa mahluk di dunia itu bisa punah? Jawaban yang umumnya kita dengar adalah karena jatuhnya meteor dan asteroid atau benda langit yang jatuh ke atmosfir bumi yang sangat besar sehingga terjadi ledakan yang sungguh dahsyat seperti bom atom yang memusnahkan semua binatang dan mahluk hidup termasuk Dinosaurus di dalamnya. Teori lain menyebutkan Dinosaurus punah karena akibat aktivitas gunung berapi atau vulkanik yaitu menyemburnya udara sangat panas sehingga memusnahkan mereka. Yang mana teori yang betul dari kedua teori tersebut belum bisa dibuktikan dengan jelas. Tetapi tahukah sesungguhnya Dinosaurus punah? Ini jawaban yang banyak diyakini oleh tidak sedikit orang, yaitu mereka punah karena TIDAK BISA BERADAPTASI dengan perubahan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan. Dan apa bedanya dengan Buaya? kan mereka juga binatang primitif tetapi mengapa Crocodile bisa bertahan hidup dan berevolusi sampai sekarang? Karena Crocodile rupanya binatang yang selalu dan bisa beradaptasi dengan perubahan alamnya. Pertanyaannya apakah kita mau menjadi Dinosaurus atau menjadi Buaya? Tapi bukan buaya darat yah! Buaya memang selalu di gambarkan dengan buas, liar dan pemangsa. Tapi disisi lain ada sisi baik yang kita pelajari dari BUAYA yaitu BUAYA tidak punah karena bisa BERADAPTASI. Titik.


Happy Selling!

Kamis, 05 Februari 2015

Kaca jendela yang kotor!



MIRROR OH MIRROR !

Pernah dengar cerita ini?


Suatu hari di pagi hari, ditengah sarapan, seorang istri melalui jendela kaca melihat tetangganya sedang menjemur pakaian. "Cucian tetangga kita kelihatan ngak bersih ya Pah..", kata sang istri, "Sepertinya tetangga kita itu ngak tahu cara mencuci yang bener, mungkin dia perlu sabun yang lebih mahal tuuh!". Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun. Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya. Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, si istri lalu berseru kepada suaminya, "Pak, liat deh, sepertinya dia sudah mau belajar nyuci tuh..bagus dehh!". Sang suami berkata , "Aku bangun pagi-pagi sekali hari ini untuk MEMBERSIHKAN JENDELA KITA yang sudah kotor dan buram, pakaian mereka nampak kurang bersih karena kita melihatnya dari jendela yang sudah lama tidak dibersihkan ini..".
 
 
Cerita diatas menginspirasi saya untuk menulis dengan judul diatas. Cermin atau kaca gunanya adalah untuk melihat gambar yang dipantulkannya. Setiap hari dan bisa lebih dari tiga kali kita menggunakan cermin untuk melihat wajah kita, bentuk badan, rambut dan lain sebagainya. Apalagi untuk pekerja seperti kita tentunya penampilan adalah yang utama dan untuk melihat penampilan rapi atau acak-cakan di diri kita dan tampak diri kita tentunya kita gunakan cermin. Cermin selalu mengatakan apa adanya dan tidak pernah bohong. Kecuali dalam film


"Mirror Mirror" dimana Julia Roberts berperan sebagai The Evil Queen yang mempunyai cermin yang selalu berbohong mengatakan bahwa the evil queen cantik dan bahkan melebihi cantiknya Snow White (Lily Collins). Padahal the evil queen berwajah jelek. Hingga suatu saat the evil queen tahu kalau ternyata dirinya tidak cantik bahkan wajahnya menyeramkan akhirnya cermin itu pun dibelah dan dipecahkan!.

Sering kali dulu saat saya masih kuliah ada dosen saya yang ‘orang sumatera’ sebelum menerangkan materi kuliahnya pembukaannya biasanya diawali dengan kata-kata atau peribahasa. Contohnya seperti ini "Buruk rupa cermin dibelah" dan " Awak tak pandai berdansa lantai bergoyang disalahkan". Apakah artinya itu? Iya betul, maknanya adalah sebetulnya kelemahan dan keburukan yang didiri kita tetapi pihak lain yang kita salahkan. Ini sering terjadi pada kita karena pada prinsipnya manusia selalu ingin betul selalu ingin menang dan selalu ingin membuktikan dirinya lebih baik daripada yang lain. Tetapi ada anggapan juga bahwa sikap seperti itu merupakan bentuk pertahanan seseorang untuk mengungkapkan kelemahannya. Mana yang betul? Susah juga yah kalau sudah begini. Yang jelas instrospeksi ke dalam diri sendiri adalah yang betul. Kita sudah baik dan ingin menjadi lebih baik jika kita tidak merasa lebih baik daripada orang lain tentu lebih baik sikap ini dijalankan. Karena kalau sudah merasa lebih baik..nah mulai disitulah sebetulnya kita jadi tidak baik. Kenapa? Ya karena merasa sudah baik ngapain juga dengar kritikan atau masukan dari orang lain. Dan ini menjadi bahaya bagi diri kita karena akan menjadi maunya menang sendiri!.

 
Seperti dalam tulisan saya terdahulu tentang resolusi atau tekad dalam hati untuk merubah menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga rencana yang kita susun dan target yang telah ditetapkan tercapai yaitu salah satunya adalah memperbaiki diri sendiri. Lihat kekuatan dan kelemahan dan jadikan kelemahan adalah kekuatan kita. Lantas gimana caranya ya? Jawabannya adalah harus latihan. Latihan yang bagaimana? Dulu Bos saya memberikan tips untuk menjadi lebih baik adalah mengaca pada cermin dan katakan yang baik yang dimaui. Berkata pada cermin dan bilang "Saya hari ini lebih kuat, lebih rajin dan lebih baik" lakukan setiap anda mengaca pada cermin. Buat kalimat-kalimat jimat bagi anda. Kalau yang mau kurus bilang pada cermin sambil ngaca "Saya lebih langsing dari kemarin" lakukan hal itu setiap kali ngaca dan hasilnya anda akan menjaga makan anda dan sering berolah raga. Kalau mau capai target bilang pada cermin setiap kali anda ngaca dan bilang "Saya mau target saya tercapai" dan hasilnya anda akan fokus pada pencapaian anda. Ngak percaya? Coba lakukan...


Happy Selling !

Think out of the Box! Berpikir di luar kebiasaan



THINK OUTSIDE THE BOX !

Dalam suatu kesempatan training yang saya ikuti peserta diperintahkan oleh pelatih untuk menghubungkan 9 titik berbentuk kotak pada kertas gambar yang ditempelkan di papan tulis. Perintahnya adalah menghubungkan kesemua titik-titik tersebut dimana masing-masing titik harus dilalui oleh tarikan empat garis lurus yang tidak terputus. Bisakah? Jika kita hubungkan ke sembilan titik tersebut tanpa keluar dari kotak maka tidak akan bisa dihubungkan oleh empat garis yang tidak terputus. Tetapi jika garis yang kita tarik itu melewati atau keluar dari pola kotak yang ada maka dengan mudah kita dapat menghubungkan dengan empat garis lurus yang tidak terputus seperti gambar disamping. Bagaimana kalau dengan tiga garis yang tidak terputus?. Tetap bisa asalkan garis keluar dari kotak. Anda bisa mencobanya. Saya jamin pasti bisa. Nah, yang lebih ekstrem adalah bagaimana jika dengan tarikan satu garis saja tetapi semua ke-9 titik tersebut dapat berhubungan? Perlu pikiran kreatif untuk bisa memecahkan game ini. Dan hebatnya, salah satu peserta training dapat memecahkan pertanyaan sulit ini. Peserta ini berpikir sangat kreatif sekali bahkan memberikan inovasi diluar batas pemikiran yang biasa. Kok bisa, bagaimana Caranya? caranya adalah melipat-lipat kertas gambar tersebut sehingga ke-9 titik itu menjadi rapat dan membentuk satu garis kemudian tinggal tarik garis lurus saja. Kreatif dan inovatif bukan!. 

Dalam kehidupan dan pekerjaan kadang kita terkungkung dalam perangkap cara pemikiran yang biasa-biasa saja untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan selalu ada dan bisa banyak, bahkan kadang datang tidak tepat waktu dan datang kepada siapa saja kepada mahluk yang masih hidup di dunia ini. Datangnya pun bisa bersamaan. Orang Inggris bilang Problems is never coming single (masalah datang tidak pernah sendirian) artinya masalah datang bersama teman-temannya. Masalah keluarga; pacar, suami, istri, anak dan saudara bisa bersamaan datangnya dengan masalah di kantor, di pertemanan, di organisasi bahkan masalah dengan dirinya sendiri. Contohnya: seorang Marketing yang tengah dilanda kedukaan karena putus sama pacarnya di lain pihak ada masalah target penjualan yang belum tercapai di bulan ini kemudian ada masalah sama temannya karena selisih pendapat belum lagi masalah motornya yang keserempet mobil tadi pagi plus masalah sakitnya gigi yang berlubang kumat. Ooh, nasib nasih kalau sudah begini. Lantas bagaimana? Ya hadapi saja karena semua masalah pasti melanda ke semua orang tinggal bagaimana cara memecahkannya. Cara yang sering digunakan adalah menggunakan skala prioritas yaitu yang mana yang mudah dan dapat cepat dilakukan dan mempunyai dampak yang minimal. Selanjutnya melakukan prioritas prioritas berikutnya. Yang penting jangan lari dari masalah. 

Kembali kepada lingkungan pekerjaan kantor jika menghadapi permasalahan yang rumit dipekerjaan anda atau di unit kerja anda dimana sepertinya masalah itu tidak dapat diselesaikan cobalah berpikir think outside the box (berpikir ke luar kotak) yang ada. Gunakan kreatifitas anda. Caranya cari informasi sebanyak banyaknya sebagai referensi. Dan yang lebih penting adalah bertanya kepada orang yang tepat yang sudah berpengalaman kemudian mulai gunakan otak kanan anda yaitu otak yang bekerja untuk berkreasi dan berfantasi. Cari ide-ide kreatif. Kalau perlu nyontek, karena ilmu yang paling mudah dan halal di dunia ini adalah nyontek dari orang lain. Ada singkatan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) artinya tidak sekedar nyontek tetapi jika sudah nyontek kembangkan dan lakukan modifikasi sehingga menimbulkan inovasi. Jangan takut! inovasi-inovasi itu tidak harus datang dari yang baru. Sekian.

Happy Selling !

Tahun baru 2015! Resolusi baru..



NEW YEAR, NEW HOPE, NEW SPIRIT AND NEW RESOLUTION !



                                           Angka-angka menunjukkan di akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut: Inflasi 8,36%. Pertumbuhan 5,1%. Defisit neraca perdagangan 270 juta dollar AS. Harga minyak dunia (brent) turun menjadi USD.50 hampir 50% dari harga sebelumnya yang Usd.100. Harga emas 1.208,50 dollar per troy ounce. IHSG dikisaran 5.122,83 (naik turun tapi trendnya positif). Kurs rupiah melemah hingga Rp.12.400 per dollarnya akibat ekonomi AS yang membaik. SBI dinaikkan oleh BI menjadi 7,75% dari sebelumnya 7,5% karena untuk meredam inflasi. Bunga kredit dan simpanan naik akibat SBI dinaikkan dan disisi lain naiknya bunga kredit menyumbang NPL naik di industri perbankan. Harga Obligasi turun akibat inflasi begitu juga harga saham. Dan seterusnya dan seterusnya...


Teman, untuk memulai sesuatu resolusi biasanya manusia senang menandakan dengan patokan atau baseline atau dasar atau garis start-nya. Karena hal ini menjadi pembanding seberapa jauh nanti kita telah meraih tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Bagi sebagian orang lain resolusi tidak penting dilakukan. Karena toh hidup mengalir saja bagai air mencari tempat terendah hingga ia mengendap dalam satu wadah. Dia serahkan semuanya pada Tuhan pencipta. Sikap seperti ini bisa dimengeri jika ia mungkin sudah kaya! Tetapi sebagai informasi buat anda, orang kaya-pun selalu ingin menambah kekayaannya. Dan selalu membuat resolusi. Terserah sih anda mau bersikap seperti apa.

Bagi management modern Perencanaan (Planning) adalah penting untuk memperbaiki dan mendeteksi strategi yang sudah berjalan dan yang akan datang dengan membaca data-data dan angka ekonomi. Perencanaan disusun menurut target yang akan dicapai. Apakah perencanaan bisa berubah? Tentu jawabannya adalah bisa jika ada perubahan kondisi market dan dunia. Apakah perencanaan yang berhasil selalu ditandai angka 100%?. Tidak ada angka absolute perencanaan jika berhasil dihitung 100%. Di tempat lain Perencanaan akan dikatakan berhasil jika telah mencapai angka 200%, 300% bahkan 1000% melebihi targetnya.

Bagi kita, tahun baru ini apakah kita sudah mempunyai rencana kerja untuk tahun 2015? Apakah sudah mempunyai resolusi?. Untuk menjawabnya pertama saya anjurkan anda membaca dan mengecek angka-angka anda. Sebagai seorang Marketing angka anda adalah PTP yang sudah dihasilkan selama tahun 2014 lalu. Berapa pencapaiannya? Berapa KPI nya dan berapa capaian di cabangnya? Kemudian bandingkan angka-angka tahun sebelumnya. Lihat angka yang sudah didapat (bisa kurang, pas atau lebih), analisa kejadian dan rencana sebelumnya apakah sudah sesuai?. Jika tidak sesuai rencana artinya anda susun rencana yang baru (New Planning). Kedua setelah rencana (Planning) disusun buatlah resolusi baru buat diri anda. Resolusi adalah keteguhan hati (tekad) untuk menjalankan Planning dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya resolusi bisa kokoh dan kuat karena anda sendiri. Happy New Year 2015!.

Happy Selling !

Tentang burung Elang yang hebat!

SOAR LIKE AN EAGLE !
 
 
Pernah menghitung berapa banyak sayap burung Garuda dan berapa helai ekor burung Garuda? pernah lihat paruh dan sayap burung Garuda?. Jawabannya tentu kita pernah ya! karena burung Garuda adalah sebagai lambang negara kita. Yaitu bulu ekor burung Garuda ada 8 dan sayap burung Garuda berjumlah 17 kiri dan kanan, paruh serta sayap burung Garuda adalah mirip Elang. Burung Garuda sendiri adalah sebagai burung mitologis. Ia digambarkan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong seperti burung Elang. Seperti kita ketahui beberapa negara menjadikan burung Elang sebagai lambang negaranya sebut saja selain Indonesia adalah Thailand, Amerika Serikat, Jerman dan Mesir. Bahkan Gandalf tokoh penyihir putih dalam film "Lord of the ring" pun memiliki hewan peliharaan yaitu burung Elang putih yang besar yang selalu menolongnya dalam keadaan genting. Tetapi, apa sih keistimewaan dan kehebatan burung Elang ini sehingga banyak digambarkan dan dilukiskan orang dan dijadikan personifikasi daripada kekuatan, kejantanan, ketajaman dan kedigdayaan?. 
 
Burung Elang adalah burung yang memiliki umur panjang bisa mencapai umur 70 tahun!. Sorot matanya tajam dan dengan jelas bisa melihat dari beberapa kilometer untuk mengintai mangsanya. Cakarnya kuat untuk mencengkram. Paruhnya sangat kuat serta terlihat kokoh. Jika terbang Elang dapat melewati awan. Kedua sayapnya yang besar dan indah memang di desain untuk mengendalikan angin sehingga dengan membentangkan sayapnya saja burung elang dapat terbang tanpa mengepakkan sayapnya!. Dan jika ingin bertelur, burung Elang selalu membuat sarang di pucuk pepohonan yang paling tinggi atau di atas bukit yang tinggi sehingga tidak dapat dicapai oleh musuhnya. Belum lagi melihat cara induk burung elang mengajari anaknya belajar terbang, yaitu di dorong anaknnya dari sangkarnya yang tinggi untuk jatuh dan terbang sendiri dari atas..begitu anaknya tidak bisa terbang dan hampir jatuh ke tanah, maka induk Elang akan menolong dan menyambarnya agar tidak jatuh..kemudian beberapa saat setelah induk dan anak Elang sampai sangkarnya didorong kembali anaknya dari sangkarnya begitulah seterusnya sampai anak-anak burung Elang dapat terbang mandiri. Luar biasa cara burung Elang mengajari anaknya terbang!.

Nah, bagaimana burung Elang bisa mencapai umur 70 tahun?. Begini uraiannya..pada saat umur Elang mencapai 40 tahun dia dihadapkan dua pilihan yaitu mati karena bulu-bulu di sayap sudah sangat lebat sehingga tidak lincah lagi dalam berburu, paruhnya pun sudah bengkok hingga mencapai dadanya, dan cakarnya pun sudah tidak kuat untuk mencengkram sehingga sangat payah dalam mencari mangsa..maka perlahan dia tidak makan dan akhirnya mati!. Pilihan yang kedua adalah burung Elang pergi menyendiri ke tempat yang paling tinggi dan melakukan ritual sebagai berikut: Dia akan mematuk matuk cakarnya dan paruhnya yang sudah panjang dan bengkok itu hingga copot dan kemudian timbul paruh serta cakar yang muda dan kuat. Setelah paruhnya tumbuh..dengan paruh barunya ia mencopoti bulu-bulu sayap yang sudah tua dan lebat itu..sehingga kemudian tumbuh bulu-bulu burung yang ramping dan ringan sama seperti sayap Elang muda dahulu yang ringan dan kuat. Dengan demikian burung Elang dapat berburu kembali dan dapat hidup 30 tahun lagi!.

Proses yang dilakukan burung Elang itu sangat menyakitkan karena pada tahap itu dia berpuasa dan menahan sakit karena bulu-bulunya di copot "bondol" dan menunggu sampai bulu muda tumbuh dengan sempurna. Sakitkah? Sudah pasti!. Menderitakah? Sengsarakah? Ya iyalah!. Tapi itulah pilihannya karena ia mau hidup lebih lama.

Teman-teman menyambut tahun 2014 ini tentu banyak tantangan, rintangan dan hambatan yang tentunya bisa jadi lebih berat dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu kita harus persiapkan diri kita untuk menghadapinya. Kita buang semua penyesalan yang terjadi. Kita buang ke-malas-an, ke-tidak peduli-an, ke-tidak dispilin-an dan ke-bodoh-an. Agar kita bisa terbang diatas tahun 2014 ini dengan mulus seperti burung Elang yang pintar dan kuat. Buang semua yang membebani yang membuat kita tidak sukses. Itulah sikap kita!.

"When storm is coming, all other birds seek shelter. But the Eagles avoid the storm by flying above it".
 
Problems are maybe the same but attitude make it difference.

Happy Selling !

Sesungguhnya yang berubah adalah perubahan itu sendiri!



THE ONLY THING THAT CHANGE IS CHANGE


"Mulan, coba pindahkan jam tangan yang kamu pakai saat ini dari lengan kanan kamu ke lengan kiri kamu! Apa yang kamu rasakan, apakah kamu merasa nyaman sekarang?" perintah Ahmad Dhanu Pimpinan bank kepada Mulan-RM terbaiknya. Ketika Mulan menuruti perintah pak Ahmad, "Eh, Tidak enak Pak..rasanya janggal, tidak nyaman, ngak biasa saya pakai jam di tangan kiri", balas Mulan. "Mulan mulai sekarang saya minta kamu pakai jam itu di lengan kiri ya, jangan di lepas selama satu minggu! Sampai nanti minggu depan kamu ketemu saya lagi pada saat coaching di waktu dan tempat yang sama seperti sekarang", kata pak Ahmad penuh penekanan! Karena senang diperhatikan oleh atasannya akibat mendapat nilai yang bagus selama tiga bulan ini, maka Mulan menjawab: "Siap Pak! Saya mulai hari ini dan setiap harinya saya akan pakai jam tangan ini dilengan kiri seperti perintah Bapak".

Satu minggu telah berlalu. Saat Coaching kembali di tempat yang sama di ruangan meeting pak Ahmad Dhanu. "Bagaimana Mulan? Apakah ada perubahan sekarang, saya lihat jam tangan kamu dipakai di lengan kiri", sapa Ahmad Dhanu kepada Mulan. "Begini pak, tiga hari pertama saya pakainya ngak enak! tiga hari kemudian saya mulai terbiasa dan di hari ke-enam ini saya sudah biasa saja", jawab Mulan kalem. "Nah, sekarang jika kamu gosok gigi kamu pegang sikat gigi pakai tangan kiri atau tangan kanan?", tanya pak Ahmad. " Kanan Pak!", jawab Mulan. "Oke, besok setiap mandi kamu sikat giginya pakai tangan kiri yah selama seminggu!. "Yaa..Pak!", keluh Mulan. "He-he-he.. ngak kok, Saya bercanda untuk instruksi yang ini", canda pak Ahmad. " Bapak iki, saya tahu pak! pelajaran yang mau pak Ahmad berikan kepada saya adalah merubah kebiasaan itu tidak enak, tidak genah, tidak nyaman! tetapi karena dibiasakan akhirnya menjadi terbiasa dan nyaman juga, karena sudah bisa beradaptasi dengan perubahan", ujar Mulan dengan semangat tapi kesal!".

Sesungguhnya betul ucapan Mulan Jumile, manusia itu termasuk kita enggan "dirubah" bukan enggan "berubah". Sejatinya manusia mau berubah! tapi kalau di suruh berubah umumnya bersikap menolak karena buat apa berubah..wong, saat ini kita lagi senang-senangnya atau dengan cara sekarang saja kita sudah sukses!. Ups..hati-hati dengan sikap seperti ini karena kita bisa terperangkap masa lalu!. Padahal tantangan di masa depan selalu berbeda cara menghadapinya. Rhenald Kasali penulis DNA Change mengatakan, "Justru perubahan terbaik adalah pada saat anda sedang mengalami masa senang-senang karena pada saat anda dituntut berubah pada masa sulit anda bisa jadi sudah tidak punya daya lagi", ujar Rhenald yang juga dosen MM Pasca Sarjana-UI itu.

Perhatikan Kalimat bagus ini:


When you change your thinking (pikiran) you change your beliefs (keyakinan diri). When you change your beliefs you change your expectations (harapan). When you change your expectations you change your attitude (sikap). When you change your attitude you change your behavior (tingkah laku). When you change your behavior you change your destiny (nasib). When you change your destiny your change your life (hidup).

Jadi, sesuai judul artikel ini diatas "Tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, yang abadi adalah Perubahan itu sendiri". Kenapa kita musti takut berubah. Ngak lah yaow..! Apalagi perubahan menjadi lebih baik.

Happy Selling!

Menjadi Pemenang walaupun tidak populer!



To be a STAR (Know the STituaion, do Action, get Result)

"Anda saat ini sebagai Pimpinan bank, apakah anda pernah mengambil keputusan yang tidak populer? Coba ceritakan kepada kami?" tanya ibu Maudy Kepala bagian HRD sebuah bank ternama kepada Keenan pimpinan cabang bank di Medan yang sedang di interview dengan posisi yang ditawarkan sebagai Area Manager yang membawahi cabang-cabang. "Pernah bu, saat itu saya dihadapi masalah dimana saya mencanangkan program peningkatkan produktifitas karyawan dengan konsekuensi menambah beban dan waktu pekerjaan sehingga keputusan saya adalah karyawan harus pulang lembur!. Disisi lain karyawan menolak karena mereka merasa tidak sebanding dengan pendapatan yang mereka terima dan lebih baik resign kata mereka, padahal aturan lembur sudah sesuai aturan dan menurut saya itu hanya alasan saja", demikian kata Keenan. "Lantas keputusan kamu bagaimana? Apakah tetap kamu berlakukan program kamu itu? Dan apa hasilnya?" tanya ibu Maudy. "Ya, saya tetap dengan keputusan saya walaupun ada beberapa karyawan yang resign.." kata Keenan.

Pada kasus (Situation) yang digambarkan diatas, apakah menurut anda pengambilan keputusan Keenan sudah betul atau tidak betul? Walaupun dalam cerita tersebut tidak diketahui apakah yang terjadi pada cabang bank Keenan selanjutnya apakah menjadi baik atau buruk. Yang perlu di catat adalah Keenan berani mengambil tindakan (Action) pada situasi yang sulit yang mungkin keputusan program Keenan mengakibatkan sebagian orang tidak nyaman sehingga hasilnya (Result) terjadi beberapa karyawan yanng resign. Diterimakah Keenan oleh ibu Maudy menjadi Area Manager bank? Jawabannya adalah dia diterima!. Karena dia dianggap memiliki STAR!. Ya karena dia bisa menggambarkan ST (Situation), mengambil tindakan A (Action) dan memperoleh R (Result).

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali dihadapkan untuk memilih dari beberapa pilihan atau tepatnya mengambil keputusan. Apakah keputusan yang sederhana misalnya untuk memakai baju apa hari ini, keputusan untuk naik apa ke kantor. Keputusan yang sulit misalnya keputusan untuk menentukan pasangan hidup (bagi yang single) keputusan untuk bersekolah dimana (bagi orang tua yang akan menyekolahkan anaknya), keputusan untuk kerja di perusahaan apa? (pada saat kita lulus kuliah) keputusan untuk investasi dimana? di emas, properti, saham (bagi investor). Pokoknya hampir setiap hari kita mengambil keputusan. Lantas bisakah salah keputusan kita? Jawabannya bisa dan sudah pasti bisa salah!. Saya tidak akan bahas disini mengenai proses pengambilan keputusan itu sendiri. Karena anda bisa baca dibuku-buku atau di literatur yang banyak tersedia. Saya sendiri saat menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi UI pernah mengambil mata kuliah wajib tentang Teori Pengambilan Keputusan (TPK) hingga dua semester untuk Lulus! Dalam pelajaran itu terdapat banyak model matematika yang dibuat sehingga keputusan yang dihasilkan kita bisa hitung keberhasilannya dengan margin error yang kita mau. Walaupun tidak 100% betul.

Yang menarik buat saya adalah hasil Keputusan walaupun bisa salah tetapi orang lain bisa memandangnya sebagai suatu sikap yang tegas yang mampu yang berani yang tahu menjalankan bisnis. Yang perlu di catat juga adalah jangan pernah menyesali keputusan yang anda buat! Jangan sekali-sekali meratapinya, berpikirlah ke depan dan ingat jarum jam tidak pernah berhenti berdetak! Artinya terus-lah jalan maka anda akan menjadi pemenangnya anda akan menjadi STAR!. 

Seperti kata mantan dosen saya dahulu yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan mengatakan
: "You may choose, You will create history or You are the history", demikian ujar Chatib Basri.

Semoga tulisan ini menginspirasi bagi teman-teman saya yang setiap hari mengambil keputusan dan tidak pernah menyesalinya!.


Happy Selling!

Atasan-lah yang Memotivasi!

 
YOU CAN NOT make the seed grow, but YOU CAN provide the right environment for it to GROW!
 

 "Apa yang memotivasi kamu untuk bekerja? Uang, Itu sudah pasti! tapi apa lagi menurut kamu yang memotivasi-mu selain uang?" Pertanyaan ini ditanyakan oleh Pimpinan Cabang kepada Marketing-nya pada saat sesi Coaching. "Bapaklah yang memotivasi saya..betul pak! karena bapak, saya dapat bekerja nyaman dan saya suka dengan leadership bapak", jawab Yanti (nama RM - yang selalu mendapat nilai A).


Percakapan diatas terjadi antara atasan dan bawahan pada saat coaching untuk marketing yang mempunyai nilai bagus dengan maksud agar marketing tersebut tetap dan terus menjadi good performers. Oh ya, sebagai pengetahuan bahwa coaching itu tidak hanya dilakukan untuk U performers saja loh, tetapi dilakukan untuk Good performers juga. Seperti pemain bulu tangkis juara dunia Lin Dan sekalipun sudah jago dan juara dunia tetapi tetap memiliki pelatih (coach) yang selalu memberikan masukan saran dan nasehat agar pemain itu tetap pada performance yang terbaik. Kembali pada topik tentang percakapan diatas, apakah jawaban dari Yanti agak mengagetkan atasannya? Apakah Yanti bicara tidak jujur atau jujur? Bagaimana menurut anda sebagai Pimpinan?.

Betul, Yanti bicara jujur karena selain uang (gaji, insentif dan bonus) yang diperoleh, leadership dari seorang pimpinan yang juga membuat karyawan merasa termotivasi! Dan saya setuju sekali tentang yang satu ini. Kadang uang bisa menjadi segalanya atau tidak sama sekali, jika kita tidak nyaman dengan atasan kita. Tidak nyaman dengan leadership-nya! memang menjadi leader tidaklah mudah. Leader ada yang terlahir dan berbakat atau menjadi leader karena belajar. Dua duanya bisa menjadi betul. Tahukah anda sebagai leader apa yang membuat karyawan anda nyaman dan termotivasi? mungkin sebagian anda sudah tahu dan sudah menjalaninya disini saya mencoba membantu memberi saran bagi anda yang belum mengetahuinya. Yaitu pertama adalah sebagai Role Model bahwa pimpinan adalah teladan yang baik bagi karyawannya. Kedua adalah Communication yaitu pimpinan memiliki komunikasi yang baik dan jelas jika memberikan instruksi. Ketiga adalah Delegation yaitu dapat memilih orang yang tepat untuk menjalankan rencana kerjanya. Keempat adalah berfungsi untuk Support, Coach & Mentor yaitu selalu mendukung, menasehati dan mengajari yang baik. Kelima adalah mempunyai Vision & Strategy yaitu mempunyai visi ke depan dan mempunyai strategy untuk mencapai tujuan-tujuanya (goals).

Nah, jika anda sebagai leader dapat menjalankan itu semua dan apalagi didukung dengan Character yang kuat maka anda akan menjadi motivator bagi team anda dan secara tidak sadar anda menciptakan lingkungan (environtment) yang nyaman, yang subur, yang adem dan yang tidak gersang sehingga bibit-bibit terbaik dari team anda dapat tumbuh subur karena tanahnya atau wadahnya selalu di sirami dengan air dan pupuk. Air dan pupuk itu adalah peranan anda sebagai leader! Pertanyaan selanjutnya apakah rumusan leader tersebut berlaku di rumah kita juga? Jawabannya adalah: mau tahu..mau tahu?

Ya iyalah...

Happy Selling!

Selalu berdua untuk menari Tango!


IT TAKES TWO TO TANGO !
"Berapa Call kamu hari kemarin dan berapa Meet-nya? Apakah Hot Pipeline kamu sudah meningkat menjadi closing? Coba lihat angka target kamu sudah berapa persen achievement PTP (Pencapaian Target Penjualan) sudah A+, A atau U? Apa yang kamu tawarkan? Bagaimana ngomong sama nasabahnya? Apa respon dari nasabah? Kapan kamu telp? Kapan ketemuan lagi? Sebenarnya menurut kamu ada masalah apa sehingga nasabah tidak closing-closing? ..Begini saja, bagaimana jika saya temani kamu untuk bertemu nasabah?". Begitulah isi pembicaraan saat pimpinan melakukan coaching terhadap performance review RO/RM dibawahnya.
 
Melakukan Coaching dengan menggali (men-drill) aktifitas penjualan (sales activities) dari marketing setiap hari adalah salah satu cara untuk memonitor sekaligus membimbing marketing untuk bisa capai target aktifitas penjualan (call dan meet) dan ujung-ujungnya mencapai target PTP. Kegiatan coaching seperti ini juga mencari cara dan mengidentifikasi permasalahan di setiap marketing karena problem di setiap marketing itu bisa berbeda antara satu marketing dengan marketing lainnya.

Tugas Team Leader dan Pimpinan dalam melakukan coaching ini adalah mendengar marketing berbicara "speak out" (bicara sekitar permasalahan yang dihadapi dalam selling prosesnya). Biarkan mereka bicara apa adanya..usahakan mereka bicara (jangan sampai tidak bicara!) walaupun isi pembicaraanya bisa valid atau non valid (alasan). Selanjutnya dari hasil pembicaraan diketahui akar permasalahannya apa? Berikan solusi dan buat commitment bersama (atasan dan bawahan) agar terjadi kesepakatan dan pemahaman yang sama. Dan pada saat coaching selanjutnya sudah ada peningkatan.
Ingat! Coaching adalah kesepakatan berdua dan hasil yang didapat apakah menjadi baik atau menjadi buruk akan menjadi performance anda berdua. Dan sebagai pimpinan tentu tahu bahwa "tidak ada prajuit yang jelek, yang ada hanyalah komandan yang tidak becus". Tentu kita sebagai atasan tidak mau seperti itu bukan? Begini saja, jelek–nya mereka (marketing) adalah jelek-nya pimpinan begitu sebaliknya, baik-nya mereka (marketing) adalah baik-nya pimpinan juga. "It takes two to tango" kata orang. Harus dari kedua belah pihak! untuk bersepakat menjadi terbaik.

Sebagai informasi perkataan it takes two tango’ pertama kali diucapkan oleh Presiden Ronald Reagen pada saat perang dingin dengan Uni Soviet (Rusia) :"For ten years détente was based on words by them [the Russians] and not any words to back them up. And we need some action that they — it takes two to tango — that they want to tango also". Sejak saat itu kalimat it takes two tango sering diulang-ulang di surat kabar-surat kabar internasional, bahkan dijadikan sebuah ‘Pepatah’ Sedangkan Tango sendiri adalah jenis tarian dari Amerika Latin (Argentina) yang sangat indah bila dimainkan berdua. Tidak bisa sendirian. Biasanya antara perempuan sama laki-laki tetapi bisa juga perempuan sama perempuan atau sesama lelaki. Btw, Tango yah! Bukan teng -go, kalau itu sih? Pulang cepat he..he..


 Happy Selling!

Rabu, 04 Februari 2015

Singa mana yang mau kamu kasih makan? (tentang DISC)

FEEDING THE LIONS!


                                                 

Coba tanyakan kepada anak kita pertanyaan ini. Mana yang menang berkelahi antara Singa lapar dengan Singa Kenyang? Tunggu sebentar agar mereka dapat berpikir.. atau ubah pertanyaannya seperti ini : Jika Singa yang diberi makan berkelahi dengan Singa yang tidak diberi makan, maka Singa yang manakah yang menang jika keduanya berkelahi? Jawaban seharusnya adalah jelas Singa yang kenyang! atau Singa yang diberi makan dong, wong lebih sehat dan lebih kuat dibanding dengan singa lapar!.

Tulisan ini masih berkisar tentang DISC. Seperti diketahui bahwa latar belakang seseorang,pengalaman masa kecil itu berpengaruh pada Perilakunya. Perilaku seseorang itu berbeda setiap orangnya dan ini yang dapat mempengaruhi type-type orang, apakah dia Dominan, Interaktif, Supportive ataukah Careful. Jika orang tua anda adalah seorang yang mengajarkan dengan keras dan suka mengatakan: "tidak ada yang tidak bisa" atau "masa orang lain bisa, kamu tidak? pasti kamu bisa!" atau "Jangan mau kalah, pantang menyerah kita sama-sama makan nasi", maka orang tua anda sedang berusaha untuk mengajari anda untuk memiliki kekuatan dari seorang yang bertipe Dominan seperti dirinya. Contoh lain apabila orang tua anda suka mengatakan: "sabarlah ya nak, Tuhan pasti kasih jalan" atau "Sabar itu tidak ada batasnya dan orang sabar disayang Tuhan", maka orang tua anda sedang berusaha untuk mengajari anda untuk menjadi seorang yang Supportive. Tetapi jika orang tua anda suka mengatakan: "Sayang, keberhasilan orang itu tidak instant tetapi melalui proses panjang kadang sulit kadang senang tapi itu melalui proses" atau "segala sesuatu itu ada tahapannya, ya pertama sulit dulu kemudian senang tapi semua itu harus dirasakan agar nanti kamu tahu rasanya jika sudah berhasil", maka orang tua anda sedang berusaha untuk mengajari anda untuk menjadi seperti seorang yang Careful. Satu lagi jika orang tua kita suka mengatakan: "Santai saja ya, semua bisa diatur..yang penting kita happy" atau "Ngak penting hasilnya yang penting cara kita sudah berhasil membuat dia senang", maka orang tua anda sedang berusaha untuk mengajari anda untuk menjadi seorang yang Interactive seperti dirinya.

Memang latar belakang dan pendidikan di rumah mempengaruhi type DISC anda, tetapi lingkungan kerja dan situasi kondisi pekerjaan juga bisa mempengaruhi type anda. Hal ini tergantung peran anda dan tanggung jawab atau beban yang anda pikul. Bisa jadi anda tadinya adalah Seorang yang careful, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk memastikan pekerjaan anda telah selesai dengan sempurna, tetapi karena tekanan pekerjaan dan Bos yang selalu menekan anda untuk mencapai suatu target yang besar dan dalam waktu singkat, maka anda bisa berubah menjadi lebih cepat dalam bekerja, lebih fokus kepada hasil akhir dan menjadi lebih tidak sabaran, anda beradaptasi dengan meningkatkan level unsur tipe dominan dalam diri anda karena berusaha untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Kenapa hal ini terjadi? Bukankah anda sebelumnya Careful? Ya, lingkungan dan anda sendiri yang bisa merubah type DISC anda!. Kalau kita sering memberi makan si Dominan maka anda akan menjadi lebih Dominan, kalau anda sering memberi makan Interactive maka anda akan menjadi lebih Interactive, begitu juga untuk Supportive dan Careful. Mana yang sering anda kasih makan maka yang itulah yang mempengaruhi type perilaku anda. Dan type DISC itu ibarat Singa yang ada pada diri kita! Tergantung yang mana yang anda kasih makan dan Singa itulah yang menjadi pemenangnya. Catatan: Type DISC tidak ada yang baik dan buruk loh! Begitu juga Singa nya ya he..he..

Happy Selling !









Stop! me-label orang lain

LABELLING !
 

"Pak Deny memang orangnya ambisius banget apa-apa selalu ngotot, mending ada dasarnya!", "Kalau pak Budi orangnya terlalu sabar jadi ngak bisa ambil keputusan cepat ngak cocok tuh jadi pemimpin", "Lain lagi dengan Dewi maunya senang-senang saja ngak mau kerja! Mana bajunya bling bling terus lagi.. bikin sakit mata", "Nah, kalo si Lona orangnya hati-hati seperti bibi titi teliti! masalah kecil gitu aja dikoreksinya satu persat, jadi susah kita!," begitulah sering kali kita memberikan cap atau me-label teman-teman disekitar kita.

Apakah kita pernah melakukan seperti diatas? Selama ini, jujur saja saya juga suka me-label atau men-cap orang lain atau bahkan keluarga kita sendiri dan apakah ini suatu tindakan yang betul? Menurut teman saya yang ahli Psikologi: "Kamu tahu ngak? Labelling atau melabel anak atau istri adalah salah satu KDRT loh! Karena dengan melabel orang dan itu diutarakan kepada yang bersangkutan dampaknya bisa jadi membekas dan bisa-bisa mereka (yang di label) tadinya tidak berperilaku begitu menjadi betulan jadi seperti apa yang dituduhkan," begitu kata ahli Psikologi teman saya. Wah-wah bisa gawat nih dan mulai saat itu saya tidak berani lagi me-label orang. Padahal orang lain mungkin juga me-label saya ha..ha..ngak apa-apa itu adalah hak orang lain.

Nah, kalau begitu bagaimana jika kita sudah terlanjur dilabel oleh orang lain dengan sebutan pemalas, pemarah, keras kepala atau bahkan bodoh! Jika kita dicap seperti itu, yang perlu kita lakukan pertama kali adalah introspeksi diri. Bisa jadi perilaku kita memang sudah "tidak dapat ditoleransi" oleh orang lain sehingga label tersebut muncul. Bila memang itu adalah kelemahan kita maka kita harus memperbaiki diri. Bila itu bukan perilaku kita, yang mungkin dihembuskan oleh orang-orang yang kurang suka dengan kita, maka tidak perlu kita membalasnya dengan melabel mereka, tetapi buktikan bahwa kita tidak seperti yang disangkakan. Harus dari kita sendiri yang dapat memperbaikinya dan yang dapat membuktikannya. Fokus, kerja keras dan berikan hasil terbaik dan seterusnya. Harus dari diri kita sendiri yang buktikan, kerja keras dan kerja dan berikan hasil yang terbaik, jika anda seorang marketing maka buktikan bahwa nilai pencapaian anda A+ dan konsisten setiap bulan dapat minimal A. Lama kelamaan label negatif itu akan hilang!

Minggu lalu kami ikut training DISC di KPO Medan yaitu training tentang Perilaku seseorang. DISC dapat memberikan gambaran mengenai style (gaya) atau tipe perilaku seseorang sehingga kita dapat memprediksi kecenderungan perilakunya di masa yang akan datang, dengan demikian kita dapat mengantisipasi apa yang harus kita lakukan agar terjalin proses interaksi yang baik. DISC adalah menganalisa perilaku orang-orang NORMAL dengan cara mengukur ke- empat faktor penting,  yaitu: Dominant, Interactive, Supportive dan Careful (disingkat menjadi DISC). Manfaat dari DISC adalah memahami diri sendiri dan memahami orang lain. Dengan memahami diri sendiri kita dapat memaksimalkan kekuatan serta potensi yang ada pada kita dan kita dapat mampu merencanakan masa depan yang lebih baik. Sedangkan memahami orang lain kita akan mengelola dan men-develop orang lain sesuai dengan keunikan dan potensi masing-masing, kita juga dapat beradaptasi dan mampu mengembangkan hubungan interaksi dengan orang lain dengan lebih produktif, menyenangkan, harmonis dan berkualitas sehingga kerjasamanya menjadi berkelanjutan (sustainable). Kalau anda para RO/RM dan Team Leader ingin tahu apa itu DISC lebih detail dan mau tahu anda type- type apa? mintakan Pimpinan Cabang atau Area Manager melakukan DISC Assessment untuk anda.

Jika anda telah tahu type anda dan sudah mengerti type nasabah anda, niscaya anda akan lebih PD (Percaya Diri) untuk menjual lebih banyak produk Funding dan Lending Bank Mestika. Karena anda akan tahu bagaimana memperlakukan nasabah sehingga mereka suka sama kita..
 
 
Happy Selling !

Tentang cara bertelepon!



COLD CALLING !

"Hallo.. Selamat pagi pak Budi, perkenalkan saya Tania dari Bank ABC dan mohon ijin jika bapak tidak keberatan saya akan menjelaskan produk baru kami namanya tabungan plus plus yaitu tabungan berbunga plus bunga, plus hadiah iPad, plus juga undian langsung yaitu apabila bapak hanya menabung 5 juta saja atau kelipatannya..", ujar Tania staf marketing Bank ABC kepada nasabah yang baru diketahuinya dari referensi temannya. Sungguh hebat semangat Tania menawarkan produk melalui telepon kepada nasabah. Pertanyaannya apakah nasabah yang ditelepon Tania merasa terganggu? Dan kira-kira apa jawaban pak Budi? "Oh iya, maaf ya saya sedang sibuk besok saja ya," ujar pak Budi. Mengganggu pak Budikah? sudah pasti iya, kenapa? Karena Tania bukan orang yang dikenal oleh pak Budi dan belum bertatap muka dengannya. Dan mungkin telepon Tania bukan yang diharapkan oleh pak Budi. Apakah berhasil Tania menawarkan produk tabungan plus plusnya? Tentu tidak!.
 
Percakapan diatas adalah aktivitas seorang marketing dalam mem-approach nasabah untuk menjual produk bank melalui media telepon. Proses marketing ini biasa dilakukan oleh team telemarketing sebuah bank untuk menawarkan produknya. Nasabah yang di telepon mereka dapatkan dari data-data bank ataupun referensi ataupun yellow pages maupun sumber lainnya. Kegiatan ini dikenal dengan sebutan " COLD CALLING".

 
COLD CALLING  apa itu ? Kalo dari arti harfiahnya sih menelepon dingin, aiih.. maksudnya menelpon dari dalam Kulkas gitu? he..he.. bukan ya, maksudnya Cold Calling adalah proses penjualan dimana Staf marketing atau salesman mendekati nasabah dengan cara menelepon nasabah yang belum pernah diketemuinya dan nasabah-pun tidak berharap ditelepon apalagi meminta ditelepon oleh orang bank yang tidak dikenalnya. Susah ya Pekerjaan ini! sudah capek-capek menelepon tetapi jawabannya selalu "lagi sibuklah, ngak ada waktulah, lain kali sajalah..". Uuuh..
Di Bank Mestika Dharma seorang RO/RM juga mempunyai aktivitas harian Calling atau Cold Calling. Apakah Calling yang dimaksudkan sama dengan telemarketing yaitu langsung menawarkan produk? Jawabannya adalah TIDAK sama!. Aktivitas calling seorang RM/RO adalah hanya untuk janjian bertemu bukan untuk menawarkan produk. Menawarkan produk adalah tidak melalui telepon tetapi pada saat ketemu langsung (Meet) dengan nasabah. Dan mohon di catat Calling yang dimasukkan dalam laporan LHAP adalah apabila menelepon kepada nasabah yang bersangkutan (bukan kepada orang lain misalnya ibunya atau adiknya atau siapapun). Juga jangan dimasukkan dalam LHAP, dengan catatan nasabah sudah ditelepon tapi tidak diangkat..he-he jangan gitu ya..itu artinya anda belum bicara langsung dengan yang bersangkutan. Sebagai informasi, target Calling seorang RM/RO adalah 10 kali calling kepada 10 orang.

Nah, masalahnya bagaimana cara yang efektif untuk memulai percakapan kepada orang yang belum dikenal tetapi dia adalah nasabah existing bank kita?. Begini caranya (contoh): "Hallo Selamat pagi pak Budi, saya Tania dari Bank Mestika cabang Asia, saya lihat di rekening bapak ada sejumlah uang lima ratus juta di Tabungan dan satu milyar di Deposito dan juga bapak sering melakukan transfer sejumlah sepuluh juga ke Bank BII, betul ya pak Ya? begini pak Budi, saya adalah staf marketing baru di cabang ini yang ditugaskan untuk meng-handle pak Budi, jadi semua aktivitas keuangan pak Budi di Bank Mestika saya yang mengurusinya, seperti kata pepatah pak: Tak kenal maka tak sayang, boleh saya bertemu pak Budi besok jam 10 pagi di tempat Bapak, untuk bertemu saja kok pak..".
Teman-teman pasti bertanya kenapa mesti disebutkan jumlah dan rekening nasabah. Itu adalah trik kita agar nasabah percaya dan bagi nasabah itu adalah verifikasi bahwa anda adalah benar-benar orang banknya karena biasanya banyak sekali nasabah terima telepon tapi tidak dikenalnya. Lantas bagaimana menawarkan produknya? itu belakangan, pas saat bertemu nasabah dan nasabah mulai suka dan percaya dengan anda niscaya menawarkan produk apapun akan dibeli oleh nasabah.  Selamat Calling Calling .. 
Happy Selling !