MIRROR OH MIRROR !
Suatu hari di pagi hari, ditengah sarapan, seorang istri melalui jendela kaca melihat tetangganya sedang menjemur pakaian. "Cucian tetangga kita kelihatan ngak bersih ya Pah..", kata sang istri, "Sepertinya tetangga kita itu ngak tahu cara mencuci yang bener, mungkin dia perlu sabun yang lebih mahal tuuh!". Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun. Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya. Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, si istri lalu berseru kepada suaminya, "Pak, liat deh, sepertinya dia sudah mau belajar nyuci tuh..bagus dehh!". Sang suami berkata , "Aku bangun pagi-pagi sekali hari ini untuk MEMBERSIHKAN JENDELA KITA yang sudah kotor dan buram, pakaian mereka nampak kurang bersih karena kita melihatnya dari jendela yang sudah lama tidak dibersihkan ini..".
Cerita diatas menginspirasi saya untuk menulis dengan judul diatas. Cermin atau kaca gunanya adalah untuk melihat gambar yang dipantulkannya. Setiap hari dan bisa lebih dari tiga kali kita menggunakan cermin untuk melihat wajah kita, bentuk badan, rambut dan lain sebagainya. Apalagi untuk pekerja seperti kita tentunya penampilan adalah yang utama dan untuk melihat penampilan rapi atau acak-cakan di diri kita dan tampak diri kita tentunya kita gunakan cermin. Cermin selalu mengatakan apa adanya dan tidak pernah bohong. Kecuali dalam film
"Mirror Mirror" dimana Julia Roberts berperan sebagai The Evil Queen yang mempunyai cermin yang selalu berbohong mengatakan bahwa the evil queen cantik dan bahkan melebihi cantiknya Snow White (Lily Collins). Padahal the evil queen berwajah jelek. Hingga suatu saat the evil queen tahu kalau ternyata dirinya tidak cantik bahkan wajahnya menyeramkan akhirnya cermin itu pun dibelah dan dipecahkan!.
Sering kali dulu saat saya masih kuliah ada dosen saya yang ‘orang sumatera’ sebelum menerangkan materi kuliahnya pembukaannya biasanya diawali dengan kata-kata atau peribahasa. Contohnya seperti ini "Buruk rupa cermin dibelah" dan " Awak tak pandai berdansa lantai bergoyang disalahkan". Apakah artinya itu? Iya betul, maknanya adalah sebetulnya kelemahan dan keburukan yang didiri kita tetapi pihak lain yang kita salahkan. Ini sering terjadi pada kita karena pada prinsipnya manusia selalu ingin betul selalu ingin menang dan selalu ingin membuktikan dirinya lebih baik daripada yang lain. Tetapi ada anggapan juga bahwa sikap seperti itu merupakan bentuk pertahanan seseorang untuk mengungkapkan kelemahannya. Mana yang betul? Susah juga yah kalau sudah begini. Yang jelas instrospeksi ke dalam diri sendiri adalah yang betul. Kita sudah baik dan ingin menjadi lebih baik jika kita tidak merasa lebih baik daripada orang lain tentu lebih baik sikap ini dijalankan. Karena kalau sudah merasa lebih baik..nah mulai disitulah sebetulnya kita jadi tidak baik. Kenapa? Ya karena merasa sudah baik ngapain juga dengar kritikan atau masukan dari orang lain. Dan ini menjadi bahaya bagi diri kita karena akan menjadi maunya menang sendiri!.
Seperti dalam tulisan saya terdahulu tentang resolusi atau tekad dalam hati untuk merubah menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga rencana yang kita susun dan target yang telah ditetapkan tercapai yaitu salah satunya adalah memperbaiki diri sendiri. Lihat kekuatan dan kelemahan dan jadikan kelemahan adalah kekuatan kita. Lantas gimana caranya ya? Jawabannya adalah harus latihan. Latihan yang bagaimana? Dulu Bos saya memberikan tips untuk menjadi lebih baik adalah mengaca pada cermin dan katakan yang baik yang dimaui. Berkata pada cermin dan bilang "Saya hari ini lebih kuat, lebih rajin dan lebih baik" lakukan setiap anda mengaca pada cermin. Buat kalimat-kalimat jimat bagi anda. Kalau yang mau kurus bilang pada cermin sambil ngaca "Saya lebih langsing dari kemarin" lakukan hal itu setiap kali ngaca dan hasilnya anda akan menjaga makan anda dan sering berolah raga. Kalau mau capai target bilang pada cermin setiap kali anda ngaca dan bilang "Saya mau target saya tercapai" dan hasilnya anda akan fokus pada pencapaian anda. Ngak percaya? Coba lakukan...
Happy Selling !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar