Senin, 16 Februari 2015

Carilah anak buah yang tepat !


PAY PEANUT GET MONKEY !

 
               
Diceritakan di benua Afrika ada suku bangsa yang suka menangkap dan memakan monyet. Cara menangkap monyet-nya adalah bukan di panah atau di tembak tetapi menggunakan alat yaitu berupa kendi (yaitu tempat air yang terbuat dari tanah liat atau gelas yang lehernya berlobang sempit tetapi ke dalam dasarnya luas dan lega). Disiapkan beberapa kendi dan sebagai umpannya adalah kacang. Kacang-kacang itu pertama-tama diletakkan di sekitar kendi agar monyet tertarik dan datang mendekat kemudian kacang lainnya diletakkan ke dalam kendi yang berlubang. Pada awalnya monyet setelah keadaan sepi mulai tertarik dan mendekat untuk mengambil kacang yang diletakkan diluar kendi. Setelah kacang di luar kendi habis kemudian monyet mengambil kacang yang ada dalam kendi. Dan apakah yang terjadi? Tangan monyet tidak bisa dilepaskan dari dalam kendi karena saat dikeluarkan tangannya ia mengenggam kacang sehingga terperangkap lah tangan monyet dan akhir kata sang monyet tersebut ditangkap oleh pemburunya dengan mudah. Cara berburu monyet inilah yang di kenal di Eropa dan menjadi istilah dalam dunia management “A pay peanut get monkey” yaitu jika mau dapat monyet kasihlah kacang.

 
Minggu lalu dalam kelanjutan training saya oleh Markplus dalam sesi materi Tactical Execution (Eksekusi yang taktis) Coachnya mengajarkan bahwa setelah kita mempunyai konsep yang bagus dan telah mempunyai strategy jitu lantas eksekusinya bagaimana? Karena persoalan eksekusi menjadi hal yang mendasar dan  penting untuk dapat menerapkan langkah selanjutnya di lapangan dan hal itu diperlukan sumber daya yang mumpuni. Bicara masalah sumber daya tentunya adalah SDM itu sendiri yang memiliki porsi terbesar untuk keberhasilan dari strategy dan tujuan yang dicanangkan. Selain kita sebagai pemimpin yang mempunyai konsep, menurut pelatih adalah yang penting dan sangat penting malah,  adalah kita mempunyai anak buah atau staf yang handal atau yang jago atau yang pintar untuk bertindak (action) di lapangan.  Karena jika anak buahnya jago sementara atasannya sedang-sedang saja maka yang terjadi anda sebagai pemimpin akan terlihat jago. Ya, betul jago memilih anak buah! Ini adalah rumusannya carilah anak buah atau staf yang pintar bahkan kalau bisa lebih pintar dari anda sehingga selain mudah diarahkan juga menjadi kader pemimpin masa depan yang akan menggantikan anda.  Disisi lain jangan takut anda tersaingi, malah anda bangga jika anak buah anda bisa menjadi pemimpin tertinggi karena itu adalah hasil didikan dan bimbingan anda. Percayalah jika anak buah anda menjadi pemimpin dia tidak akan lupa kepada gurunya. Seperti pelatih mengatakan keberhasilan seorang pemimpin adalah mengantarkan staf atau anak buahnya mencapai posisi tinggi atau menjadi pemimpin seperti dirinya. Dalam agama andapun dapat pahala.

Tak ada prajurit yang jelek yang ada adalah komandan yang tidak becus” kutipan pernyataan ini dikenal dalam dunia militer. Artinya sebagai leader, staf atau anak buah anda adalah hasil didikan dan hasil ajaran dari pemimpinnya. Betul atau salah anak buah adalah betul salahnya dari pemimpinnya. Tapi enaknya disisi lain anda sebagai bos atau pemimpin punya “rules” juga yaitu: “1. Bos always right 2. If bos wrong see number 1” jadi ngak pernah salah dong bos kepada anak buahnya! Ha..ha..ngak betul ya yang seperti ini. Karena dalam dunia kerja tentu ada aturan main atau ada SOP (standard operating procedure) yang harus ditaati bersama.
 
 Lantas jika kita sudah tahu bahwa tujuan, konsep dan strategy akan terlaksana dengan baik jika dijalankan oleh anak buah yang jago alias pintar maka jawabannya adalah carilah SDM yang tepat. Tapi perlu diketahui, bukankah SDM yang jago dan berpengalaman biasanya mahal di pasaran? Sementara kalau yang sedang-sedang saja harganya murah? Memang rumusan ini sering terjadi di dunia kerja tetapi yang lebih penting adalah SDM yang mempunyai pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, kompetensi dan attitude yang baik serta ini yang lebih penting yaitu yang sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau belum butuh ya buat apa! Betul tidak?.

Happy Selling !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar