"Berapa Call kamu hari kemarin dan berapa Meet-nya? Apakah Hot Pipeline kamu sudah meningkat menjadi closing? Coba lihat angka target kamu sudah berapa persen achievement PTP (Pencapaian Target Penjualan) sudah A+, A atau U? Apa yang kamu tawarkan? Bagaimana ngomong sama nasabahnya? Apa respon dari nasabah? Kapan kamu telp? Kapan ketemuan lagi? Sebenarnya menurut kamu ada masalah apa sehingga nasabah tidak closing-closing? ..Begini saja, bagaimana jika saya temani kamu untuk bertemu nasabah?". Begitulah isi pembicaraan saat pimpinan melakukan coaching terhadap performance review RO/RM dibawahnya.
Melakukan Coaching dengan menggali (men-drill) aktifitas penjualan (sales activities) dari marketing setiap hari adalah salah satu cara untuk memonitor sekaligus membimbing marketing untuk bisa capai target aktifitas penjualan (call dan meet) dan ujung-ujungnya mencapai target PTP. Kegiatan coaching seperti ini juga mencari cara dan mengidentifikasi permasalahan di setiap marketing karena problem di setiap marketing itu bisa berbeda antara satu marketing dengan marketing lainnya.
Tugas Team Leader dan Pimpinan dalam melakukan coaching ini adalah mendengar marketing berbicara "speak out" (bicara sekitar permasalahan yang dihadapi dalam selling prosesnya). Biarkan mereka bicara apa adanya..usahakan mereka bicara (jangan sampai tidak bicara!) walaupun isi pembicaraanya bisa valid atau non valid (alasan). Selanjutnya dari hasil pembicaraan diketahui akar permasalahannya apa? Berikan solusi dan buat commitment bersama (atasan dan bawahan) agar terjadi kesepakatan dan pemahaman yang sama. Dan pada saat coaching selanjutnya sudah ada peningkatan.
Ingat! Coaching adalah kesepakatan berdua dan hasil yang didapat apakah menjadi baik atau menjadi buruk akan menjadi performance anda berdua. Dan sebagai pimpinan tentu tahu bahwa "tidak ada prajuit yang jelek, yang ada hanyalah komandan yang tidak becus". Tentu kita sebagai atasan tidak mau seperti itu bukan? Begini saja, jelek–nya mereka (marketing) adalah jelek-nya pimpinan begitu sebaliknya, baik-nya mereka (marketing) adalah baik-nya pimpinan juga. "It takes two to tango" kata orang. Harus dari kedua belah pihak! untuk bersepakat menjadi terbaik.
Sebagai informasi perkataan it takes two tango’ pertama kali diucapkan oleh Presiden Ronald Reagen pada saat perang dingin dengan Uni Soviet (Rusia) :"For ten years détente was based on words by them [the Russians] and not any words to back them up. And we need some action that they — it takes two to tango — that they want to tango also". Sejak saat itu kalimat it takes two tango sering diulang-ulang di surat kabar-surat kabar internasional, bahkan dijadikan sebuah ‘Pepatah’ Sedangkan Tango sendiri adalah jenis tarian dari Amerika Latin (Argentina) yang sangat indah bila dimainkan berdua. Tidak bisa sendirian. Biasanya antara perempuan sama laki-laki tetapi bisa juga perempuan sama perempuan atau sesama lelaki. Btw, Tango yah! Bukan teng -go, kalau itu sih? Pulang cepat he..he..
Happy Selling!
Tugas Team Leader dan Pimpinan dalam melakukan coaching ini adalah mendengar marketing berbicara "speak out" (bicara sekitar permasalahan yang dihadapi dalam selling prosesnya). Biarkan mereka bicara apa adanya..usahakan mereka bicara (jangan sampai tidak bicara!) walaupun isi pembicaraanya bisa valid atau non valid (alasan). Selanjutnya dari hasil pembicaraan diketahui akar permasalahannya apa? Berikan solusi dan buat commitment bersama (atasan dan bawahan) agar terjadi kesepakatan dan pemahaman yang sama. Dan pada saat coaching selanjutnya sudah ada peningkatan.
Ingat! Coaching adalah kesepakatan berdua dan hasil yang didapat apakah menjadi baik atau menjadi buruk akan menjadi performance anda berdua. Dan sebagai pimpinan tentu tahu bahwa "tidak ada prajuit yang jelek, yang ada hanyalah komandan yang tidak becus". Tentu kita sebagai atasan tidak mau seperti itu bukan? Begini saja, jelek–nya mereka (marketing) adalah jelek-nya pimpinan begitu sebaliknya, baik-nya mereka (marketing) adalah baik-nya pimpinan juga. "It takes two to tango" kata orang. Harus dari kedua belah pihak! untuk bersepakat menjadi terbaik.
Sebagai informasi perkataan it takes two tango’ pertama kali diucapkan oleh Presiden Ronald Reagen pada saat perang dingin dengan Uni Soviet (Rusia) :"For ten years détente was based on words by them [the Russians] and not any words to back them up. And we need some action that they — it takes two to tango — that they want to tango also". Sejak saat itu kalimat it takes two tango sering diulang-ulang di surat kabar-surat kabar internasional, bahkan dijadikan sebuah ‘Pepatah’ Sedangkan Tango sendiri adalah jenis tarian dari Amerika Latin (Argentina) yang sangat indah bila dimainkan berdua. Tidak bisa sendirian. Biasanya antara perempuan sama laki-laki tetapi bisa juga perempuan sama perempuan atau sesama lelaki. Btw, Tango yah! Bukan teng -go, kalau itu sih? Pulang cepat he..he..
Happy Selling!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar